Surabaya memang bukan Solo atau Jogjakarta.
Tapi, menemukan batik (baik yang masih bentuk kain maupun busana) di Kota
Pahlawan bukan persoalan kulit. Justru sangat gampang.
Ada banyak pusat penjualan batik. Tapi, saya
tidak akan membahas semua. Kalau dibahas semua, bisa berhari-hari. Kali ini
saya secara khusus akan membahas pusat batik terbesar di Surabaya, yaitu di Jembatan Merah Plaza (JMP).
![]() |
MENUMPUK: Tumpukan kain batik dari berbagai motif, dijual di salah satu toko di lantai II JMP. SIlahkah dipilih ya!!!! |
*Lokasi
JMP adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di
Surabaya. Lokasinya di Jl Taman Jayengrono. Di mana itu? Tidak usah bingung. Tepatnya
di kawasan pusat perdagangan Surabaya Utara. Dekat dengan Pelabuhan Tanjung
Perak (jika Anda datang dari luar pulau dengan kapal), Jembatan Suramadu (jika
Anda datang dari Pulau Madura), Tol Surabaya-Gresik (jika Anda dari arah utara,
seperti Gresik, Tuban, Bojonegoro, Lamongan), Tol Surabaya-Sidoarjo (jika Anda
dari Malang, Mojokerto, Madiun,
Banyuwangi, maupun Ponorogo). Pun jika Anda landing di Bandara Juanda, akses ke
JMP bisa lewat tol. Perjalanannya tak sampai satu jam.
Akses ke kawasan ini sangat mudah. Bisa
dijangkau dengan kendaraan pribadi, juga alat transportasi umum.
Kalau mau naik bis kota, bisa naik lewat
Terminal Purabaya Bungurasih dan turun persis di depan JMP. Kalau mau naik
angkot, tergantung dari arah mana. Banyak angkot yang memiliki tujuan ke JMP.
Maklum, dulu (sekali) kawasan ini memang memiliki terminal yang namanya
Terminal Jembatan Merah. Jenis angkot yang memiliki tujuan ke JMP, di antaranya
N (dari arah Bratang), BJ (Benowo), LMJ (Manukan), O (Keputih), DA (Darmo Permai/pilih
yang tujuan JMP), K (Ujung Baru), M (Joyoboyo), Q (Bratang/lewat Pasar
Kembang), R1 dan R2 (Kenjeran), Z (Benowo).
*Jenis
Mulai yang murah, yang harganya Rp 50 ribu per
lembar hingga yang jutaan rupiah, ada. Mulai batik cap, printing, hingga tulis,
bisa diperoleh dengan mudah. Mulai corak yang gampang ditemukan, seperti
kawung, parang, hingga batik corak kuno semisal truntum, sidomukti, semen rante
atau satrio manah, buanyaak stoknya.
JMP itu seperti ‘museum’ batik yang ada di
Surabaya. Karena hampir semua batik dari berbagai belahan Indonesia, ada di
dalamnya. Tapi, tetap saja batik dari pulau Jawa yang paling mendominasi.
Seperti batik Pekalongan, Madura, Solo, Jogja, Bali, hingga tuan rumah.
Batik yang motifnya modern, juga banyak
tersedia. Untuk warna, juga tak melulu putih, cokelat, hitam atau merah bata.
Warna-warna cerah zaman sekarang, juga tinggal pilih.
*Gerai
Ada puluhan toko di JMP yang menjual batik.
Ada yang spesialis batik saja, tapi banyak pula yang campur menjual kain jenis
lain. Tetapi, semua sama. Sama-sama menjual batik dengan ragam yang sangat
banyak.
Ada yang menjual dalam bentuk kain. Tapi banyak
pula yang sudah dalam bentuk pakaian.
*Tips
Ada cara tertentu untuk membeli batik di JMP:
*Tawar
Untuk sopan
santunnya, tanya dulu ke pemilik toko, apakah batik yang dijualnya sudah harga
pas atau bisa ditawar. Kalau bisa ditawar, coba tawar mulai dari setengah harga
yang dipatok.
*Telaten
Berhubung banyak
toko yang menjual barang yang sama, jadi Anda harus telaten datang dari satu
toko ke toko lainnya. Tujuannya supaya Anda dapat menemukan harga yang pas
untuk batik yang kualitasnya bagus. Siapa tahu, dengan harga yang sama Anda
bisa mendapatkan batik yang lebih berkualitas di toko yang berbeda?
*Bawa Minum
Nah, kalau ini
untuk mencegah agar ANda tidak sampai dehidrasi karena saking lamanya berjalan keluar
masuk toko. (*)