Godaan hubungan jarak jauh tak bisa dianggap remeh. Jika pasangan tak bisa menjaga komitmen. rumah tangga bisa saja terancam bubar. Seperti yang terjadi pada pasangan Karin , 24 dan Donwori, 28.
Sebenarnya Karin dan Donwori ini podo dene, sama saja. Gak ada yang lebih baik. Ditinggal kerja ke luar kota, Karin lupa ingatan kalau sudah bersuami. Selama suami tidak ada, ia mengencani banyak pria. Tapi bukan berarti Donwori lebih baik. Lha wong di perantauan Donwori juga memiliki simpanan.
Perceraian pasangan yang baru lima tahun ini diajukan oleh Donwori. Alasan yang diutarakan, Donwoti tak sudi punya istri yang tak punya nilai jual. Terlalu murah, sampai-sampai laki-laki mana pun yang singgah ke hatinya dilayani.
Kalau kata Donwori, sejak muda karakter Karin memang sudah seperti itu. Tipikal perempuan yang menganggap cinta bukan perkara yang sakral. Maka dari itu, dengan mudahnya ia mengencani banyak pria sekali jalan. Meski begitu, saat itu Donwori bersikeras menikahi Karin karena istrinya ini cantik bin seksi.” Tak pikir kalau sudah menikah bakalan tobat juga,” jelas Donwori di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa hari lalu.
Namun rupanya dugaannya salah. Meski telah menikah, jiwa Karin tetap sebebas saat masih lajang. Radar Surabaya tidak menyebut Karin yang dulu perawan karena kata Donwori, sejak belasan tahun pun, istrinya ini sudah menjajaki dunia perkasuran dengan bebasnya.
Setelah sah menikah, Donwori memang memutuskan merantau. Ikut saudara mengadu nasib di Maluku. Ia hanya akan pulang setahun dua kali. Untung-untungan setahun tiga kali. Selama itu, ia melepaskan rindu lewat video call setiap hari.
Namun setahun terakhir, Donwori menemukan keanehan dari sikap Karin. Setiap diajak video call, Karin kerap menolak. Alasannya masih repot lah, masih di luar lah dan banyak alasan lain. Padahal Karin ini murni ibu rumah tangga yang kerjaannya “seharusnya” hanya repot di rumah.
Singkat cerita, saat pulang kampung, Donwori memeriksa pesan-pesan istrinya. Ia bahkan membajak akun WhatsApp istrinya. Ia periksa tanggal-tanggal pesannya. Dan kecurigaannya terbukti. Rupanya, selama setahun terakhir, Karin kembali kontak-kontakan dengan barisan mantannya. Yang tentu tak cukup satu. “ Dadi ketemune digilir, dino iki ambek iki, mene ganti situke maneh, terus seminggu ngunu,” jelas Donwori.
Karin dengan mudahnya selingkuh. Padahal ia masih nggembol anak yang usianya belum genap setahun. Atas dasar alasan inilah Donwori ingin menggugat cerai istrinya. Ia tidak rela mbandani perempuan yang rela digilir oleh banyak laki-laki. “Mending tak gawe ngrabi sing nek kunu, aku onok koncoe, gak mbuwak duwit percuma,” tukas bapak satu anak yang terang-terangan punya serepan di perantauan. (*)
Sebenarnya Karin dan Donwori ini podo dene, sama saja. Gak ada yang lebih baik. Ditinggal kerja ke luar kota, Karin lupa ingatan kalau sudah bersuami. Selama suami tidak ada, ia mengencani banyak pria. Tapi bukan berarti Donwori lebih baik. Lha wong di perantauan Donwori juga memiliki simpanan.
Perceraian pasangan yang baru lima tahun ini diajukan oleh Donwori. Alasan yang diutarakan, Donwoti tak sudi punya istri yang tak punya nilai jual. Terlalu murah, sampai-sampai laki-laki mana pun yang singgah ke hatinya dilayani.
Kalau kata Donwori, sejak muda karakter Karin memang sudah seperti itu. Tipikal perempuan yang menganggap cinta bukan perkara yang sakral. Maka dari itu, dengan mudahnya ia mengencani banyak pria sekali jalan. Meski begitu, saat itu Donwori bersikeras menikahi Karin karena istrinya ini cantik bin seksi.” Tak pikir kalau sudah menikah bakalan tobat juga,” jelas Donwori di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa hari lalu.
Namun rupanya dugaannya salah. Meski telah menikah, jiwa Karin tetap sebebas saat masih lajang. Radar Surabaya tidak menyebut Karin yang dulu perawan karena kata Donwori, sejak belasan tahun pun, istrinya ini sudah menjajaki dunia perkasuran dengan bebasnya.
Setelah sah menikah, Donwori memang memutuskan merantau. Ikut saudara mengadu nasib di Maluku. Ia hanya akan pulang setahun dua kali. Untung-untungan setahun tiga kali. Selama itu, ia melepaskan rindu lewat video call setiap hari.
Namun setahun terakhir, Donwori menemukan keanehan dari sikap Karin. Setiap diajak video call, Karin kerap menolak. Alasannya masih repot lah, masih di luar lah dan banyak alasan lain. Padahal Karin ini murni ibu rumah tangga yang kerjaannya “seharusnya” hanya repot di rumah.
Singkat cerita, saat pulang kampung, Donwori memeriksa pesan-pesan istrinya. Ia bahkan membajak akun WhatsApp istrinya. Ia periksa tanggal-tanggal pesannya. Dan kecurigaannya terbukti. Rupanya, selama setahun terakhir, Karin kembali kontak-kontakan dengan barisan mantannya. Yang tentu tak cukup satu. “ Dadi ketemune digilir, dino iki ambek iki, mene ganti situke maneh, terus seminggu ngunu,” jelas Donwori.
Karin dengan mudahnya selingkuh. Padahal ia masih nggembol anak yang usianya belum genap setahun. Atas dasar alasan inilah Donwori ingin menggugat cerai istrinya. Ia tidak rela mbandani perempuan yang rela digilir oleh banyak laki-laki. “Mending tak gawe ngrabi sing nek kunu, aku onok koncoe, gak mbuwak duwit percuma,” tukas bapak satu anak yang terang-terangan punya serepan di perantauan. (*)