Setelah hadir untuk pasar global pada Februari lalu, Sony A7 Mark III akhirnya resmi dijual di Indonesia. Harganya Rp 32 juta untuk paket dengan lensa SEL2870 dan Rp 29 juta untuk body only.
Meski memiliki banderol harga yang terbilang tinggi, namun Sony A7 generasi ketiga itu merupakan varian termurah dari lini kamera mirrorless yang dibesut pabrikan asal Jepang itu.
Presiden Direktur Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama mengatakan, Sony A7 Mark III menyasar segmen profesional dengan memberikan kesempurnaan kamera full-frame bagi penggemar fotografi di tanah air.“Kami menggabungkan berbagai teknologi fotografi terbaru dan termutakhir dari seri α9 dan α7R Mark III untuk kamera ini dengan sensor back-illuminated 24,2 MP,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Diungkapkannya, Sony A7 Mark III dilengkapi fitur sensor 24,2 MP back-illuminated Exmor R CMOS terbaru yang memiliki sensitivitas yang telah ditingkatkan. Serta mempunyai dynamic range hingga 15 stops pada sensitivitas rendah. "Sony A7 Mark III memberikan fitur mengesankan seperti pencakupan AF sebesar 93 persen, fast-shooting hingga 10 fps menggunakan mechanical shutter atau silent shooting, kemampuan video 4K yang luas dan masih banyak lagi,” terang Makiyama.
Menyoal kemampuannya, sensor Sony A7 Mark III juga dibekali LSI front-end yang diklaim dapat menggandakan kecepatan pembacaan dari sensor. Dengan prosesor BIONZ X terbaru mampu mendorong kecepatan pemrosesan hingga 1,8 kali lebih cepat dibandingkan dengan α7 II.
Komponen tersebut diklaim dapat bekerja sama mengambil gambar dengan kecepatan lebih, sambil menggunakan jangkauan ISO-nya yang sangat luas, yaitu 100 – 51200 (dapat ditingkatkan hingga ISO 50 – 204800 untuk gambar diam).
Kamera ini juga memiliki fitur dynamic range 15-stop dalam pengaturan sensitivitas rendah yang memberikan performa andal dengan semua mode pengaturan dan dalam segala kondisi pengambilan gambar. Ditambah lagi adanya kemajuan signifikan dalam reproduksi warna kulit yang akurat dan warna alam yang cerah. (JPC/opi)
Meski memiliki banderol harga yang terbilang tinggi, namun Sony A7 generasi ketiga itu merupakan varian termurah dari lini kamera mirrorless yang dibesut pabrikan asal Jepang itu.
Presiden Direktur Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama mengatakan, Sony A7 Mark III menyasar segmen profesional dengan memberikan kesempurnaan kamera full-frame bagi penggemar fotografi di tanah air.“Kami menggabungkan berbagai teknologi fotografi terbaru dan termutakhir dari seri α9 dan α7R Mark III untuk kamera ini dengan sensor back-illuminated 24,2 MP,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Diungkapkannya, Sony A7 Mark III dilengkapi fitur sensor 24,2 MP back-illuminated Exmor R CMOS terbaru yang memiliki sensitivitas yang telah ditingkatkan. Serta mempunyai dynamic range hingga 15 stops pada sensitivitas rendah. "Sony A7 Mark III memberikan fitur mengesankan seperti pencakupan AF sebesar 93 persen, fast-shooting hingga 10 fps menggunakan mechanical shutter atau silent shooting, kemampuan video 4K yang luas dan masih banyak lagi,” terang Makiyama.
Menyoal kemampuannya, sensor Sony A7 Mark III juga dibekali LSI front-end yang diklaim dapat menggandakan kecepatan pembacaan dari sensor. Dengan prosesor BIONZ X terbaru mampu mendorong kecepatan pemrosesan hingga 1,8 kali lebih cepat dibandingkan dengan α7 II.
Komponen tersebut diklaim dapat bekerja sama mengambil gambar dengan kecepatan lebih, sambil menggunakan jangkauan ISO-nya yang sangat luas, yaitu 100 – 51200 (dapat ditingkatkan hingga ISO 50 – 204800 untuk gambar diam).
Kamera ini juga memiliki fitur dynamic range 15-stop dalam pengaturan sensitivitas rendah yang memberikan performa andal dengan semua mode pengaturan dan dalam segala kondisi pengambilan gambar. Ditambah lagi adanya kemajuan signifikan dalam reproduksi warna kulit yang akurat dan warna alam yang cerah. (JPC/opi)