Kita sering menyepelekan tumbuhan yang namanya jamur. Banyak yang menyebut jamur sebagai tumbuhan parasit, tidak ada gunanya. Pendapat itu jelas salah besar. Tidak semua jamur menjadi parasit. Jamur maitake, misalnya. Jamur ini dikenal sebagai parasit yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Jamur Maitake memiliki banyak nama yang berbeda, berdasarkan negara di mana ditemukan. Maitake juga disebut King of mushroom karena ukurannya yang besar. Nama Latinnya adalah Grifola frondosa yang mengacu pada mitos griffin.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan jamur maitake? Tidak seperti kebanyakan jamur obat yang digunakan, maitake juga dapat dimasak dan dimakan karena memiliki rasa yang lezat. Seperti polipora lainnya, maitake mengandung polisakarida yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.
Polisakarida adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari molekul gula yang lebih kecil. Gula ini menstabilkan tekanan darah, gula darah dan memiliki efek pada radikal bebas.
Polisakarida beta glucan yang disebut D-Franction yang terdapat pada jamur maitake berkhasiat untuk penyakit kanker. Hal ini telah dipaparkan Profesor Hiroaki Nanba, PhD, seorang guru besar di Universitas Kobe, Jepang.
Beta glukan ini akan menghambat penyebaran sel kanker ke organ tubuh lain dan dapat menghalangi tubuh terserang kanker bagi mereka yang sehat. Hal ini dikarenakan maitake dapat mengaktifkan kemampuan sel yang sudah rusak untuk membunuh dirinya sendiri.
Pada tahun 2009, uji coba yang dilakukan Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering menunjukkan bahwa, maitake dapat merangsang sistem kekebalan tubuh pasien kanker payudara. Percobaan lain dengan pasien kanker menunjukkan sel natural killer (NK) dapat menstimulasikan sel sistem kekebalan tubuh.
Informasi lain, maitake dapat memodulasi kadar glukosa, yang merupakan karakteristik yang sangat membantu bagi mereka yang menderita diabetes tipe II dan dapat membantu membatasi timbulnya kondisi ini. Seperti yang diketahui sekarang, diabetes sedang meningkat di banyak negara karena diet yang buruk dan peningkatan gaya hidup tidak sehat. (one/opi)
Jamur Maitake memiliki banyak nama yang berbeda, berdasarkan negara di mana ditemukan. Maitake juga disebut King of mushroom karena ukurannya yang besar. Nama Latinnya adalah Grifola frondosa yang mengacu pada mitos griffin.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan jamur maitake? Tidak seperti kebanyakan jamur obat yang digunakan, maitake juga dapat dimasak dan dimakan karena memiliki rasa yang lezat. Seperti polipora lainnya, maitake mengandung polisakarida yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.
Polisakarida adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari molekul gula yang lebih kecil. Gula ini menstabilkan tekanan darah, gula darah dan memiliki efek pada radikal bebas.
Polisakarida beta glucan yang disebut D-Franction yang terdapat pada jamur maitake berkhasiat untuk penyakit kanker. Hal ini telah dipaparkan Profesor Hiroaki Nanba, PhD, seorang guru besar di Universitas Kobe, Jepang.
Beta glukan ini akan menghambat penyebaran sel kanker ke organ tubuh lain dan dapat menghalangi tubuh terserang kanker bagi mereka yang sehat. Hal ini dikarenakan maitake dapat mengaktifkan kemampuan sel yang sudah rusak untuk membunuh dirinya sendiri.
Pada tahun 2009, uji coba yang dilakukan Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering menunjukkan bahwa, maitake dapat merangsang sistem kekebalan tubuh pasien kanker payudara. Percobaan lain dengan pasien kanker menunjukkan sel natural killer (NK) dapat menstimulasikan sel sistem kekebalan tubuh.
Informasi lain, maitake dapat memodulasi kadar glukosa, yang merupakan karakteristik yang sangat membantu bagi mereka yang menderita diabetes tipe II dan dapat membantu membatasi timbulnya kondisi ini. Seperti yang diketahui sekarang, diabetes sedang meningkat di banyak negara karena diet yang buruk dan peningkatan gaya hidup tidak sehat. (one/opi)