Banyak orang yang pandai menyimpan rahasia. Salah satunya ya seperti Donwori, 58, ini. Puluhan tahun menikah, hubungan gelap dengan teman lelakinya tak pernah ketahuan oleh Karin, 56, istrinya. Jika HIV/AIDS tak muncul, Donwori akan selamanya dianggap seorang lelaki tulen oleh Karin. Namun hukum alam menolak bermain rahasia.
Bayangkan nyeseknya seorang istri kalau suaminya yang ia anggap tulus mencintainya, ternyata adalah hidung belang. Lebih nyesek lagi ketika tahu kalau suami suka main bukan dengan perempuan saja. Tetapi malah sama laki-laki, dan tentu saja hobinya main 'pedang-pedangan'. Keadaaan miris ini bukan di sinetron atau film. Tapi di dunia nyata. Dialami oleh Karin.
“Umur segini haruse sudah gak pantes mikir hubungan sama suami. Wes wayahe ungkang-ungkang sama nimang cucu. Eh ini malah ketiban kasus sing bikin puyeng, pusing tujuh keliling,” kata Karin saat berada di ruang konsultasi kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, belum lama ini.
Di sana, perempuan paruh baya ini menjelaskan, ia menggugat cerai suaminya lantaran dibuat kecewa oleh Donwori. Ia yang sudah lebih dari 30 tahun menemaninya ternyata ditipu oleh suami yang rupanya penyuka sesama jenis. Perbuatan di luar batas normal ini, ia ketahui secara tak sengaja.
“Iya, dia kena HIV/AIDS. Bayangno wes tuwo kenek penyakit durjanah itu,” lanjutnya, masih tak bisa menyembunyikan rasa tak percaya.
Penyakit Donwori in terkuak tepat satu bulan lalu. Suaminya ini mengeluh meriang, demam dan tak kunjung sembuh. Ia juga mengalami bengkak di beberapa bagian tubuhnya. Karena takut terjadi hal yang aneh-aneh pada suaminya, Karin akhirnya membawa Donwori ke rumah sakit. Hubungan keduanya saat itu masih baik-baik saja. Tapi, langit langsung runtuh menerpa Karin ketika sebuah kabar mengguncang hati dan pikirannya. “Aku diberi tahu dokter kalau mas Don kena HIV. Waktu itu langit serasa mau runtuh saja," akunya menegaskan.
Saat itu, lanjut Karin, keputusasaan dan keruwetan berkecamuk dalam pikirannya. Antara heran tak percaya, sakit hati, nggumun dan nasib kesehatannya sendiri. Ia sadar betul HIV bisa menular. Ia khawatir, jangan-jangan penyakit ini juga sudah bersarang di tubuhnya gara-gara tertular oleh suaminya.
Seketika itu juga, Karin mendedas suaminya. Tak mungkin suatu penyakit datang manakala tidak ada pemicunya. Dari situ Donwori baru mengaku bahwa selama ini, selain berhubungan seks dengan istrinya, ia juga menjalin hubungan gelap dan menjijikkan dengan para lelaki selingkuhannya. Kebanyakan bukan hubungan serius, hanya hubungan semalam untuk senang-senang saja.
“Ya langsung seketika itu juga aku minta cerai. Anak juga udah paham. Aku gak mau ngurusi laki-laki penyakitan yang kurang asem begitu. Nanti aku tambah ketularan tambah berabe,” cerita warga yang tinggal di kawasan Indrapura ini.
Yang bikin menjengkelkan, kata Karin, selama ini permainan belakang suaminya ini halus sekali. Bahkan sama sekali ia tak pernah menangkap gelagat mencurigakan kalau suaminya serong dengan laki-laki. Meski berdarah-darah mendengarnya, Karin tetap meminta penjelasan dari suaminya. “Akhire dia ngaku kalau ngelakuin itu sepulang kerja atau pas pamit nongkrong gitu. Nauzubillah, sakno anak putuku,” pungkasnya dengan raut masih kesal. (ilus: fajar)
Bayangkan nyeseknya seorang istri kalau suaminya yang ia anggap tulus mencintainya, ternyata adalah hidung belang. Lebih nyesek lagi ketika tahu kalau suami suka main bukan dengan perempuan saja. Tetapi malah sama laki-laki, dan tentu saja hobinya main 'pedang-pedangan'. Keadaaan miris ini bukan di sinetron atau film. Tapi di dunia nyata. Dialami oleh Karin.
“Umur segini haruse sudah gak pantes mikir hubungan sama suami. Wes wayahe ungkang-ungkang sama nimang cucu. Eh ini malah ketiban kasus sing bikin puyeng, pusing tujuh keliling,” kata Karin saat berada di ruang konsultasi kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, belum lama ini.
Di sana, perempuan paruh baya ini menjelaskan, ia menggugat cerai suaminya lantaran dibuat kecewa oleh Donwori. Ia yang sudah lebih dari 30 tahun menemaninya ternyata ditipu oleh suami yang rupanya penyuka sesama jenis. Perbuatan di luar batas normal ini, ia ketahui secara tak sengaja.
“Iya, dia kena HIV/AIDS. Bayangno wes tuwo kenek penyakit durjanah itu,” lanjutnya, masih tak bisa menyembunyikan rasa tak percaya.
Penyakit Donwori in terkuak tepat satu bulan lalu. Suaminya ini mengeluh meriang, demam dan tak kunjung sembuh. Ia juga mengalami bengkak di beberapa bagian tubuhnya. Karena takut terjadi hal yang aneh-aneh pada suaminya, Karin akhirnya membawa Donwori ke rumah sakit. Hubungan keduanya saat itu masih baik-baik saja. Tapi, langit langsung runtuh menerpa Karin ketika sebuah kabar mengguncang hati dan pikirannya. “Aku diberi tahu dokter kalau mas Don kena HIV. Waktu itu langit serasa mau runtuh saja," akunya menegaskan.
Saat itu, lanjut Karin, keputusasaan dan keruwetan berkecamuk dalam pikirannya. Antara heran tak percaya, sakit hati, nggumun dan nasib kesehatannya sendiri. Ia sadar betul HIV bisa menular. Ia khawatir, jangan-jangan penyakit ini juga sudah bersarang di tubuhnya gara-gara tertular oleh suaminya.
Seketika itu juga, Karin mendedas suaminya. Tak mungkin suatu penyakit datang manakala tidak ada pemicunya. Dari situ Donwori baru mengaku bahwa selama ini, selain berhubungan seks dengan istrinya, ia juga menjalin hubungan gelap dan menjijikkan dengan para lelaki selingkuhannya. Kebanyakan bukan hubungan serius, hanya hubungan semalam untuk senang-senang saja.
“Ya langsung seketika itu juga aku minta cerai. Anak juga udah paham. Aku gak mau ngurusi laki-laki penyakitan yang kurang asem begitu. Nanti aku tambah ketularan tambah berabe,” cerita warga yang tinggal di kawasan Indrapura ini.
Yang bikin menjengkelkan, kata Karin, selama ini permainan belakang suaminya ini halus sekali. Bahkan sama sekali ia tak pernah menangkap gelagat mencurigakan kalau suaminya serong dengan laki-laki. Meski berdarah-darah mendengarnya, Karin tetap meminta penjelasan dari suaminya. “Akhire dia ngaku kalau ngelakuin itu sepulang kerja atau pas pamit nongkrong gitu. Nauzubillah, sakno anak putuku,” pungkasnya dengan raut masih kesal. (ilus: fajar)