Sudah Tua, Malah Suka Main Belakang


Gejolak cinta tak hanya dialami mereka yang muda. Kadang yang tua pun masih suka sayang-sayangan. Biasanya mereka malah lebih berani. Termasuk berani main belakang, nikung pasangan orang maksudnya.
Karin, 56, tak tahu kalau Donwori, 59, suaminya ini tua-tua keladi. Makin tua makin menjadi. Sudah akan pensiun, umur juga uzur, tetap saja ia selingkuh.
Perselingkuhan itu, kata Karin, ia ketahui dengan cara yang menjengkelkan pula. Ceritanya, ibu-ibu arisannya bergosip tentang suaminya. Bahkan mereka juga blak-blakan ke Karin kalau memergoki Donwori jalan dengan perempuan lain. "Awalnya ya tak cuekin. Wong mereka itu sering nyinyir, biasalah iri sama kebahagiaan orang," ceritanya saat menunggu giliran konsultasinya di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Namun semenjak itu, dia mulai curiga lagi. Jika ia sambung-sambungkan beberapa tahun belakangan, sikap suaminya juga berubah. Perubahan yang paling terasa adalah keagresifan Donwori di ranjang. Karin saat itu juga belum sadar, dipikirnya faktor U (usia) lah penyebabnya.
Namun semakin ia urai lagi kejadian demi kejadian, sepertinya memang ada yang tak beres dengan suaminya. Ia sadar kalau selama ini Donwori kerap menghabiskan akhir pekan di luar. Alasan pun macam-macam. Kebanyakan karena pamit ingin menemui teman lama. "Biasanya pamit mau mancing bareng kawan lama. Nanti kalau pensiun susah ketemunya, begitu sih alasannya," jelas perempuan yang masih terlihat cantik di usia tuanya itu. Maklumlah Karin masuk golongan horang kayaahhhh yang rajin perawatan.
Namun nyinyiran emak-emak rempong itu terus terngiang di pikirannya. Geregetan, Karin pun akhirnya mengambil tindakan. Langkah awal yang ia lakukan adalah memeriksa chat suaminya. Ia scroll dari atas ke bawah tak ada nama perempuan di sana. Ia tak kehilangan akal, ia periksa kontak yang sering  Donwori hubungi. Rupanya nama pria semua, tapi ada satu yang mencurigakan. "Pinter, kayake chat e dia wes dihapusi semua. Aku gak nemu bukti," katanya.
Tak kehilangan akal, Karin mencatat nomor-nomor tersebut. Ia pun satu per satu meneleoni kontak itu. Dan benar satu di antara kontak itu adalah nomor perempuan. Belum cukup bukti, Karin nekat memerintahkan sopirnya memata-matai Donwori. Bak di sinetron-sinetron, sopirnya ini mengawasi gerak gerik suaminya dari berangkat kerja hingga pulang. Dan perselingkuhan itu terbongkar. "Seminggu dia mantau dan sudah banyak bukti, saat itu langsung aja dia tak sanggong," lanjut perempuan yang tinggal di kawasan Dharmahusada Indah ini.
Saat itu, Karin dapat laporan kalau suaminya tengah makan dengan selingkuhannya di sebuah restoran di tengah kota. Saat itu juga dia langsung mendatangi suaminya.  Tidak.. tidak sampai menyiram air ke muka suami atau melempari selingkuhan dengan uang. Karin hanya meminta cerai dan pergi. "Isin pek, zaman sosmed lek aku jadi viral gimana," katanya lagi.
Karin menjelaskan, suaminya juga sempat melakukan pembelaan dan meminta maaf. Namun katanya, tak ada kata maaf untuk keduanya. Katanya, orang kalau udah suami istri dan selingkuh itu rawan melakukan yang aneh-aneh. "Pasti itu wes aneh-aneh, gak mungkin gak," pungkasnya dengan raut muka kesal di wajahnya. (*)