Namanya puanjaaaaaangggggg. Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri. Baru kali ini saya denger nama orang yang panjangnya delapan kata. Standarnya sih dua-tiga kata saja. Tapi, ya terserahlah. Bukan untuk diperdebatkan. Nggak kebayang, dulu ketika akad nikah, gimana suaminya menghafal namanya yang sepanjang itu.
Baru tahu namanya ketika ia disebut sebagai pengganti Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), yang mendampingi Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Sebelumnya, sama sekali saya tidak tahu.
Dari ketidaktahuan itu, akhirnya berujung nyari tahu. Alhasil, yah kita tanya ke Mbah Google saja. Brosing sana-sini, ternyata cukup banyak berita yang menyebut namanya. Mbah Google menyebut ada 327 ribu berita yang menyebut namanya. Alhamdulillah.
Dilihat dari namanya yang puanjaanggggggg itu, sudah sangat jelas kalau ia masuk trah Soerkarno, Presiden RI Pertama. Ia adalah cucu pertama Sang Proklamator dari ibu negara Fatmawati. Puti merupakan anak sulung Guntur Soekarno Putra dan Henny Emilia Hendayani. Nah, Guntur ini anak sulung Soekarno.
Berarti Puti memanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan sebutan bulek atau bahasa kerennya tante.
Balik lagi, siapa Puti selain dia menyandang nama Soekarno di belakangnya? Usianya masih muda. Kelahiran 26 Juni 1971, berarti pada Juni nanti akan berusia 47 tahun. Lahir dan besar di Jakarta, dua tahun lalu namanya juga muncul di bursa calon gubernur DKI Jakarta. Setahun berikutnya, nama Puti lagi-lagi ada bursa di calon gubernur Jawa Barat. Nah, tahun ini namanya gantian ada di Pilgub Jatim.
Apakah Puti punya darah politik? Sudah pasti, karena ada darah Soekarno yang mengalir di tubuhnya. Kalau soal sekolah, Puti adalah lulusan Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Karir politiknya mulai terlihat ketika ia terpilih menjadi anggota DPR RI tahun 2009-2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) X (Ciamis, Kuningan, Kota Banjar). Lalu, ibu dua anak ini terpilih lagi untuk periode tahun 2014-2019.
Apa yang menarik dari Puti? Wajahnya cantik, itu tentu saja. Wakil Ketua Yayasan Fatmawati ini juga dikenal orator ulung. Ia pandai berpidato. Pidatonya selalu berapi-api dan mampu mempengaruhi udiensinya. Bisa jadi, darah kepiawaian Soekarno berpidato menurun ke salah satu cucunya itu.
Banyak yang kaget ketiga figurnya muncul menggantikan Azwar Anas. Mengingat Azwar Anas sudah cukup lama menjadi ‘wakil’ Gus Ipul. Bahkan, baliho pasangan Gus Ipul-Azwar Anas sudah banyak yang terpasang di beberapa kawasan Jawa Timur. Puti pun diragukan kemampuannya.
Banyak yang ragu jika Puti tak bisa apa-apa. Puti tak bisa meng-collect suara untuk Gus Ipul. Tapi, semua itu masih perkiraan. Semua belum bisa kita ketahui sebelum Pilgup Jatim pada 27 Juni nanti terlaksana. So, untuk sementara ini, jangan ragukan Puti, jangan ragukan perempuan. Mari kita tunggu saja. (foto: tempo)
Baru tahu namanya ketika ia disebut sebagai pengganti Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), yang mendampingi Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Sebelumnya, sama sekali saya tidak tahu.
Dari ketidaktahuan itu, akhirnya berujung nyari tahu. Alhasil, yah kita tanya ke Mbah Google saja. Brosing sana-sini, ternyata cukup banyak berita yang menyebut namanya. Mbah Google menyebut ada 327 ribu berita yang menyebut namanya. Alhamdulillah.
Dilihat dari namanya yang puanjaanggggggg itu, sudah sangat jelas kalau ia masuk trah Soerkarno, Presiden RI Pertama. Ia adalah cucu pertama Sang Proklamator dari ibu negara Fatmawati. Puti merupakan anak sulung Guntur Soekarno Putra dan Henny Emilia Hendayani. Nah, Guntur ini anak sulung Soekarno.
Berarti Puti memanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan sebutan bulek atau bahasa kerennya tante.
Balik lagi, siapa Puti selain dia menyandang nama Soekarno di belakangnya? Usianya masih muda. Kelahiran 26 Juni 1971, berarti pada Juni nanti akan berusia 47 tahun. Lahir dan besar di Jakarta, dua tahun lalu namanya juga muncul di bursa calon gubernur DKI Jakarta. Setahun berikutnya, nama Puti lagi-lagi ada bursa di calon gubernur Jawa Barat. Nah, tahun ini namanya gantian ada di Pilgub Jatim.
Apakah Puti punya darah politik? Sudah pasti, karena ada darah Soekarno yang mengalir di tubuhnya. Kalau soal sekolah, Puti adalah lulusan Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Karir politiknya mulai terlihat ketika ia terpilih menjadi anggota DPR RI tahun 2009-2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) X (Ciamis, Kuningan, Kota Banjar). Lalu, ibu dua anak ini terpilih lagi untuk periode tahun 2014-2019.
Apa yang menarik dari Puti? Wajahnya cantik, itu tentu saja. Wakil Ketua Yayasan Fatmawati ini juga dikenal orator ulung. Ia pandai berpidato. Pidatonya selalu berapi-api dan mampu mempengaruhi udiensinya. Bisa jadi, darah kepiawaian Soekarno berpidato menurun ke salah satu cucunya itu.
Banyak yang kaget ketiga figurnya muncul menggantikan Azwar Anas. Mengingat Azwar Anas sudah cukup lama menjadi ‘wakil’ Gus Ipul. Bahkan, baliho pasangan Gus Ipul-Azwar Anas sudah banyak yang terpasang di beberapa kawasan Jawa Timur. Puti pun diragukan kemampuannya.
Banyak yang ragu jika Puti tak bisa apa-apa. Puti tak bisa meng-collect suara untuk Gus Ipul. Tapi, semua itu masih perkiraan. Semua belum bisa kita ketahui sebelum Pilgup Jatim pada 27 Juni nanti terlaksana. So, untuk sementara ini, jangan ragukan Puti, jangan ragukan perempuan. Mari kita tunggu saja. (foto: tempo)