RIP Chester Bennington


Chris Cornell, vokalis Soundgarden dan Audioslave, ditemukan tewas bunuh diri, 17 Mei lalu. Penyanyi yang lahir di Seattle, Amrik itu ditemukan gantung diri di kamar mandi MGM Grand Detroit Hotel beberapa jam setelah band grunge yang ia komandoi menggelar konser.
Karena saking berdukanya, Chester Bennington, vokalis Linkin Park sempat menyanyikan lagu Hallelujah milik Leonard Cohen di makan Chris Cornell di Los Angeles. Ia membawakan lagu syahdu itu bersama gitaris Linkin Park, Brad Delson saat mendiang legenda grunge itu dimakamkan.  
Bennington dan Talinda, istrinya. (foto: NET) 
Bennington memang sangat ‘mencintai’ seniornya itu. "Saya tidak dapat membayangkan dunia tanpa dirimu di dalamnya. Saya berdoa kamu menemukan damai di kehidupan selanjutnya," itulah sepenggal kekaguman Bennington pada Cornell yang dibaginya di aku Twitter pribadinya, beberapa saat setelah idolanya itu dikabarkan tewas.
Entah ada hubungannya atau tidak, kini cerita justru berlanjut ke Bennington. Laki-laki 41 tahun itu juga ditemukan tewas gantung diri tepat di hari ulang tahun ke-53 Cornell, Kamis (20/7) waktu setempat. Bennington mengakhiri hidupnya di kediamannya di Palos Verde Estate, L.A. County.
Bunuh diri memang bukan kata baru bagi Bennington. Dikutip dari laman detik.com, Jumat (21/7), di wawancara terakhir soal album terbarunya,  ia sudah bicara soal bunuh diri.
Banyak yang menyebut, tindakan bunuh diri itu banyak dipengaruhi gangguan kejiawaan yang sudah cukup lama diidap Bennington. Bahkan, gangguan kejiawaan itu sudah bukan rahasia lagi di kalangan fans Linkin Park.
Bennington sudah tak malu membahasnya di sejumlah wawancara. Termasuk di wawancara terakhir yang menyebut album terbarunya, One More Light, yang berhasil membantunya keluar dari 'saat-saat gelap' dalam kehidupannya. "Bagi kami, One More Light adalah album yang sangat personal dan terapeutik. Kami dipengaruhi oleh sejumlah aspek dalam hidup yang tak bisa kami bagi dengan orang lain, dan memilih untuk menghadapinya sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Bennington mengaku proses pembuatan album tersebut membantunya terus berjuang menghadapi gangguan kejiwaan yang ia alami. Proses tersebut juga membantunya fokus soal hal yang terpenting dalam hidupnya. "Aku sampai pada titik hidupku saat aku merasa, 'Aku bisa saja menyerah dan mati saja atau berjuang untuk apa yang kuinginkan.' Dan aku memilih untuk terus berjuang. Aku ingin punya hubungan yang baik. Aku ingin mencintai orang-orang di hidupku. Aku ingin menikmati pekerjaanku. Aku ingin menikmati saat-saat menjadi ayah, dan punya teman, dan hanya bangun di pagi hari saja. Karena itulah arti perjuangan bagiku," ungkap  Bennington.
Namun secara tragis, empat bulan setelah wawancara tersebut, Bennington meninggal dunia karena gantung diri.
Yang cukup mengiris hati adalah tulisan salah satu putranya, Tyler, untuk diberikan pada sang ayah, sebelum Bennington meninggal. Pesan tersebut ditulis dalam sebuah kertas post-it berwarna kuning, yang ditempel di sebuah mug. Dalam pesannya tersebut, Tyler berharap agar sang ayah mencintai hidupnya. "Dad, enjoy your rehersal or whatever your doing today. Love life because it's a 'Castle of Glass' - Tyler," tulisnya.
Foto tersebut diunggah oleh Talinda Ann Bentley melalui akun Twitter-nya satu bulan yang lalu, saat Bennington masih disibukkan dengan kegiatannya bersama Linkin Park. RIP Bennington…. (*)

Fakta tentang Chester Bennington
  *Ditemukan  tewas bunuh diri di kediamannya,  Palos Verde Estate, L.A. County.
  *Ditemukan pengurus rumah pada Kamis (20/7) pukul 09.00
  *Istri Talinda Ann Bentley
  *Meninggal di usia 41 tahun (Masih cukup muda)
  *Meninggalkan enam anak (dari dua pernikahan)
  *Kenangan terakhir adalah video klip dan lagu Talking to My Self
  *Dikenal sebagai musisi yang ramah
  *Sudah berencana konser di Indonesia